Wednesday, November 9, 2011

Amalan puasa ala Jawa

1. Mutih

Dalam puasa mutih ini seseorang tidak boleh makan apa-apa kecuali hanya nasi putih dan air putih saja. Nasi putihnya pun tidak boleh ditambah apa-apa lagi (seperti gula, garam dll.) jadi betul-betul hanya nasi putih dan air putih saja. Sebelum melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas dulu sebelumnya dan membaca mantra ini : “niat ingsun mutih, mutihaken awak kang reged, putih kaya bocah mentas lahir dipun ijabahi gusti allah.” (Saya berniat Mutih, mensucikan badan yang kotor, putih suci seperti bayi yang baru lahir atas perkenan Allah). Dalam masyarakat Jawa ritual ini ada 2 jenis,
  • MUTIH: boleh makan dan minum bila-bila saja, asal yang dimakan dan diminum nasi putih dan air putih tawar.
  • PUASA MUTIH : Siang hari tidak boleh makan-minum seperti puasa biasa, Buka dan sahur hanya dengan nasi putih dan air putih tawar.
  • PUASA MUTIH NGEPEL : Sama seperti Puasa Mutih diatas, cuma banyaknya nasi untuk Buka dan Sahur cuma 1 kepal nasi putih dan 1 gelas air putih tawar.
2. Ngeruh
Dalam melaksanakan puasa ini seseorang hanya boleh memakan sayuran atau buah-buahan saja. Tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur dan sebagainya.

3. Ngebleng
Puasa Ngebleng adalah menghentikan segala aktviti normal sehari-hari. Seseorang yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh makan, minum, keluar dari rumah/bilik, atau melakukan hubuan seksual. Waktu tidur pun harus dikurangkan. Biasanya seseorang yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh keluar dari biliknya selama sehari semalam (24 jam). Pada saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu lampu atau cahaya pun yang menerangi bilik tersebut. Biliknyanya harus gelap gelita tanpa ada cahaya sedikitpun. Dalam melakukan puasa ini diperbolehkan keluar bilik hanya untuk buang air saja.

4. Pati geni
Puasa Patigeni hampir sama dengan puasa Ngebleng. Perbezaannya ialah tidak boleh keluar bilik dengan alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yang melakukannya 3 hari, 7 hari dsb mengikut kiraan ganjil. Jika seseorang yang melakukan puasa Patigeni ingin buang air maka, harus dilakukan didalam kamar (dengan memakai lampin atau yang lainnya). Ini adalah mantra puasa patigeni : “niat ingsun patigeni, amateni hawa panas ing badan ingsun, amateni genine napsu angkara murka krana Allah taala”. (Saya berniat Patigeni, memadamkan hawa panas (nafsu) di badan saya, matikan api (hawa) nafsu angkara murka, Karena Allah Yang Maha Esa).


5. Ngelowong
Seseorang yang melakukan puasa Ngelowong dilarang makan dan minum dalam tempoh waktu tertentu. Hanya diperbolehkan tidur 3 jam saja (dalam 24 jam). Diperbolehkan keluar rumah.

6. Ngrowot
Puasa ini adalah puasa yang lengkap dilakukan dari subuh sampai maghrib. Saat sahur seseorang yang melakukan puasa Ngrowot ini hanya boleh makan buah-buahan itu saja! Diperbolehkan untuk memakan buah lebih dari satu tetapi hanya dari jenis yang sama, misalnya pisang 3 biji saja. Dalam puasa ini diperbolehkan untuk tidur.

7. Nganyep
Puasa ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya. Hampir sama dengan Mutih, perbedaanya makanannya lebih beragam asal dengan ketentuan tidak mempunyai rasa.

8. Ngidang
Hanya diperbolehkan memakan dedaunan dan sayuran saja, dan air putih saja. Selain daripada itu tidak diperbolehkan.

9. Ngepel
Ngepel bererti satu kepal penuh. Puasa ini mengharuskan seseorang untuk memakan dalam sehari satu kepal nasi saja. Terkadang dibolehkan sampai dua atau tiga kepal nasi sehari.

10. Ngasrep
Hanya dibolehkan makan dan minum yang tidak ada rasanya, minumnya hanya dibolehkan 3 kali saja sehari.

11. Isnin-khamis
Puasa ini dilakukan hanya pada hari Isnin dan Khamis saja seperti namanya. Puasa ini identikal dengan tuntutan agama Islam. Kerana memang Rasulullah SAW menganjurkannya.

12. Wungon
Puasa ini adalah puasa pamungkas, tidak boleh makan, minum dan tidur selama 24 jam.

13. Tapa Jejeg
Tidak duduk selama 12 jam

14. Lelono
Melakukan perjalanan (jalan kaki) dari jam 12 malam sampai jam 3 subuh (waktu ini dipergunakan sebagai waktu muhasabah diri).

15. Kungkum
Ritual berendam didalam air, seperti sungai, pertemuan 2 sungai, mata air, sendang, telaga dan sebagainya selama waktu tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan Tatacara Tapa Kungkum adalah sebagai beikut :
  • Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras dan tidak terlalu banyak lumpur didasar sungai.
  • Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang manusia pun disana
  • Sebelum melaksanakan Kungkum, disarankan untuk melakukan ritual pembersihan (mandi dulu). Ini dilakukan bila ritual kungkum untuk mempertajamkan ilmu.
  • Dilaksanakan pada malam hari, mulai jam 10, 12 malam atau jam 3 Subuh. Lama sesuai kehendak sama ada 30 minit, 1 jam sampai 3 jam.
  1. Pada saat akan masuk air baca mantra ini : “ Putih-putih mripatku Sayidina Kilir, Ireng-ireng mripatku Sunan Kali Jaga, Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad.”
  2. Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian selembarpun dengan posisi bersila (duduk) didalam air dengan kedalaman air setinggi leher atau dada.
  3. Menghadap melawan arus air.
  4. Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan tangan disilangkan di dada.
  5. Mulai Meditasi, Nafas teratur, konsentrasi fikiran dan hayati.
  6. Tidak boleh tertidur selama Kungkum.
  7. Tidak boleh banyak bergerak yang tidak perlu.
  8. Kungkum dilakukan selama 3 atau 7 malam berturut-turut.
16. Ngalong
Tapa ini dilakukan dengan posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas (songsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti kelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fizik bagi yang melakukan tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini diiringi dengan puasa Ngrowot.

17. Ngeluwang
Tapa Ngeluwang adalah tapa dengan dikubur di suatu pekuburan atau tempat yang sangat sepi. Tapa Ngeluwang adalah tapa paling menakutkan bagi orang-orang awam dan memerlukan keberanian yang sangat besar. Tapa Ngeluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan ghaib dan menghilangkan diri. Setelah seseorang selesai dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan melihat hal-hal yang mengerikan (seperti arwah gentayangan, jin dan sebagainya). Sebelum masuk kekubur, disarankan baca mantra ini :
“ Niat ingsun Ngeluwang, anutupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang ganggu marang jiwa ingsun, lebur kaya dene banyu krana Allah Ta’ala.” (Saya berniat Ngeluwang, menutupi badan yang berlubang (9), siapapun yang datang, mati! yang mengganggu jiwaku akan melebur seperti Air! Karena Allah Yang Maha Esa).

2 comments:

Anonymous said...

Howdy very cool website!! Man .. Excellent .. Wonderful ..

I will bookmark your blog and take the feeds additionally?
I am happy to find a lot of useful info here in the post, we want develop extra techniques in this
regard, thanks for sharing. . . . . .

My blog post; AracelyCLevitas

Anonymous said...

I blog quite often and I really appreciate your content.
The article has truly peaked my interest.

I'm going to bookmark your site and keep checking for new details about once per week.
I subscribed to your Feed as well.

Visit my website - AlbertineOVey